Enter your keyword

Serial Fuel Injection dan ECU (1) Fuel Injection : Teknologi Dengan Asupan Gas Bakar Yang Pas, Tenaga Pun Maksimal

Serial Fuel Injection dan ECU (1)  Fuel Injection : Teknologi Dengan Asupan Gas Bakar Yang Pas, Tenaga Pun Maksimal

Serial Fuel Injection dan ECU (1) Fuel Injection : Teknologi Dengan Asupan Gas Bakar Yang Pas, Tenaga Pun Maksimal

Jakarta, OX.Dengan mulai berlakunya regulasi standart uji emisi Euro 3 tahun ini, pabrikan kendaraan roda dua kudu menerapkan teknologi injeksi atau Fuel Injection pada semua produknya.

Meskipun sebelumnya beberapa pabrikan telah mencoba untuk menerapkan teknologi pengurai emisi gas buang seperti catalitic converter, tapi masih belum dapat memenuhi standart yang berlaku.

Dengan menerapkan teknologi injeksi, standar Euro 3 dapat lebih mudah dicapai. Selain itu, kelebihan lainnya dapat mengurangi konsumsi bahan bakar, meningkatkan performa mesin dan menekan emisi ga buang.

Fuel Injection (FI) adalah komponen berteknologi masa depan dan ramah lingkungan yang diaplikasi ke motor. Dimana peranti ini berfungsi untuk mencampurkan bensin dengan udara yang tepat ke ruang bakar. Pembakaran lebih sempurna dan efesien. “Meskipun cara kerja teknologi ini dengan karburator terbilang hampir sama, namun pengaturan yang pas saat pencampurannya di kontrol oleh sistem Electronic Control Unit (ECU) sebagai otaknya. Agar menghasilkan perhitungan yang lebih presisi melalui sensor yang membaca asupan antara bahan bakar dan udara sesuai dengan kebutuhan mesin,” tegas Ibnu Sambodho, pemilik tim Kawasaki KYT RextoR Manual Tech.

Dengan sesuainya percampuran antara bahan bakar dan udara, maka pembakaran yang terjadi pun semakin sempurna. Tenaga yang dihasilkan semakin maksimal. Ibarat kata jika makan kebanyakan badan susah bergerak, kekurangan makan pun jadi lemas. Sehingga yang pas-pas saja agar gerak badan tetap gesit.

Bagi sebagian mekanik dan masyarakat awam, sistem injeksi menjadi momok. Karena dianggap ribet dan menyusahkan. Bahkan tak sedikit yang yakin bahwa motor injeksi susah diopek dan dibuat kencang. Padahal, anggapan itu salah besar. Sistem injeksi justru lebih mudah dibuat gahar. Asal tahu triknya. “Buktinya motor-motor di Motogp, world superbike atau Asia Raod Race semua sudah menganut sistem injeksi. Toh semuanya kencang,” tambah Begawan 4-tak dari Yogyakarta ini.

Nah, biar makin pintar ngoprek motor injeksi, ikuti terus serial tulisan tentang injeksi dan ECU ini.

(www.otomotifxtra.com)